Trik Merekam Video Dengan DSLR Untuk Konten YouTube
Ketika anda mengunjungi destinasi wisata di suatu tempat yang memiliki keindahan panorama seperti wisata Kalibiru Yogyakarta, maka anda pasti bergegas mengambil kamera dan mengabadikannya. Anda lalu mengambil beberapa gambar dengan angle berbeda. Namun jika anda seorang YouTuber tentu jika menemukan peristiwa menarik anda akan mengambil dalam bentuk video.
Biasanya dalam mengambil video anda menggunakan kamera yang memang khusus diperuntukkan untuk merekam video. Namun terkadang anda menggunakan kamera yang ada pada smartphone atau malah justru menggunakan kamera DSLR. Namun apakah hasilnya akan bagus mengingat kamera DSLR adalah kamera khusus untuk fotografi.
Untuk menghasilkan gambar yang bagus dan layak di unggah di YouTube maka perlu memperhatikan hal berikut ini sebelum merekam menggunakan kamera DSLR.
Setel Kualitas Yang Sesuai
Untuk membuat video konten website seperti video yang nantinya diunggah di Youtube sebenarnya tidak perlu menggunakan video dengan resolusi tinggi. Karena itu hasil video dengan kamera DSLR sudah cukup bisa diandalkan.meskipun dengan resolusi tinggi hasil video akan bagus namu beban besarnya ukuran file akan mempengaruhi kinerja selanjutnya.
Selain itu memori dengan kecepatan penyimpanan tinggi juga mempengaruhi hasil dari video yang direkam. Faktor lainnya dalah frame rate yang dipakai. Ukuran 50 fps berarti akan ada 50 frame dalam satu detik. Semakin tinggi fps maka gerak video akan semakin halus. Anda bisa menentukan besar FPs sesuai dengan kebutuhan.
Pakai Navigasi Manual
Navigasi manual penting dilakukan pada saat pengambilan video menggunakan kamera DSLR dikarenakan penggunaan navigasi manual akan menghasilkan video yang lebih baik daripada menggunakan setelan otomatis. Seperti pada autofocus, anda bisa menentukan fokus yang akan di sorot dengan setingan manual, dan tentu ini lebih baik daripada setlan otomatis yang menjadikan fokus tidak terlalu jelas.
Penngaturan manual termasuk pada penggunaan eksposur, aperture, settingan ISO dan shutter speed. Dengan pengaturan ISO manual anda bisa menentukan ISO yang diperlukan saat pengambilan gambar. Dengan shutter speed manual frame rate video yang akan di buat juga bisa disetting.
Penggunaan Mic
Anda bisa menggunakan mic yang sudah built in pada perangkat kamera agar siund tetap bisa terekam, akan tetapi akan lebih bagus jika menggunakan perangkat microphone tambahan.
Jika pada kamera DSLR sudah ada built in mic maka bisa digunakan, tetapi jika kamera tidak ada built in mic maka anda bisa menggunakan perangkat eksternal dan antara file suara dan video bisa disatukan saat proses editing. Anda juga bisa menambahkan headset agar mudah untuk mengatur level suara yang masuk.
Kinerja Kamera
Biasanya kamera DSLR jika digunakan untuk merekam video terlalu lama kamera akan menjadi panas. Jika indikator panas sudah muncul maka sebaiknya proses rekam dihentikan dan menunggu perangkat dingin dahulu baru dilanjutkan. Memang kamera DSLR adalah kamera yang cocok digunakan untuk fotografi bukan untuk video meskipun memiliki kemampuan untuk itu.
Perhatikan Durasi
Durasi video ketika menggunakan DSLR dalam merekam video memiliki batasan. Maksimal video yang direkam hanya akan menghasilkan durasi 30 menit atau file dengan kapasitas 4 giga saja. Sehingga meskipun durasi belum sampai 30 menit tetapi file yang diproduksi telah mencapai 4 gigabyte maka proses rekam akan otomatis berhenti. Karena itu anda perlu memperhatikan hal ini.
Dalam merekam video jangan lupa mempelajari sudut pandang pengambilan gambar agar video yang di hasilkan benar benar memiliki kualitas. Proses perekaman video meskipun menggunakan kamera DSLR akan menjadi mudah jika anda merupakan lulusan sekolah broadcasting atau sekolah sinematografi, namun bagi anda yang masih awam perllu belajar lebih banyak. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
