Baca Berita dan Informasi Terkini Berbagai Hal

Kumpulan Berbagai Macam Berita ataupun Artikel yang Bermanfaat untuk Anda Baca dan Nimati

Mengupas Bangunan Keraton Yogyakarta Yang Unik dan Bersejarah

Keraton atau Kesultanan Yogyakarta merupakan salah satu kesultanan di Nusantara yang masih bertahan baik dari sisi kebudayaannya ataupun sisi bangunan fisiknya. Bangunan fisik keraton Yogyakarta sampai saat ini masih terjaga. Meskipun ada beberapa bangunan yang roboh karena gempa, namun dalam melakukan pembangunan dan perbaikan kembali tidak sembarangan. Pihak kesultanan tetap memperhatikan bentuk asli bangunan sehingga tidak sembarang kontraktor jasa bangun rumah dilibatkan.

f:id:amuzakki:20200615154645j:plain
Jika berwisata ke pantai anda perlu perlengkapan wisata pantai yang ribet, namun untuk wisata di keraton, anda cukup membawa kamera dan buku catatan kecil untuk menulis. Alangkah baiknya jika anda mengetahui terlebih dahulu bangunan keraton Yogyakarta sebelum mengunjunginya. Inilah ulasannya.

Sitihinggil Lor

Pagelaran merupakan area paling depan, di mana pada masa lampau berfungsi sebagai tempat para Abdi Dalem menghadap Sultan ketika upacara-upacara kerajaan. Lokasinya berada di sebelah selatan alun-alun utara. Sitihinggil berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti tanahyang tinggi atau area yang lebih tinggi..

Sitihinggil merupakan kedudukan Sultan saat miyos dan siniwaka. Miyos adalah kondisi dimana Sultan beserta pengiringnya meninggalkan kediamannya sedangkan Siniwaka adalah ketika Sultan Lenggah Dampar atau duduk di singgasana. Terdapat pagelaran atau area untuk diadakannya upacara dan terdapat bangunan pengiring di siti hinggil. Sebelah selatan siti hinggil terdapat bangsal pecaosan. Pada plataran bangsal pecaosan terdapat Regol Brajanala yang menghubungkan Plataran Sitihinggil Lor dengan Plataran Kamandungan Lor.

Kamandungan Lor

Bangunan yang terdapat di Kamandungan Lor adalah:

  • Bangsal Pancaniti
  • Bale Anti Wahana
  • Bangsal Pacaosan

Terdapat beberapa pohon besar bernama pohon keben, sehingga tempat ini disebut juga dengan pelataran keben. Pintu masuk atau regol penghubung dari Kamandungan Lor ke plataran selanjutnya adalah Regol Kamandungan atau Regol Srimanganti.

Srimanganti

Pada plataran ini, terdapat bangunan utama yang terletak di sisi barat yaitu Bangsal Srimanganti yang saat ini berfungsi untuk mementaskan kesenian budaya Keraton Yogyakarta dan digunakan pula sebagai ruang tamu Sultan. Di sisi timur Bangsal Srimanganti terdapat Bangsal Trajumas yang pada saat ini digunakan untuk menyimpan beberapa benda pusaka milik Keraton Yogyakarta. Ada beberapa bangunan lain di area ini, yaitu:

  • Bangsal Pacaosan
  • Kantor Keamanan Kraton
  • Kantor Tepas Dwarapura dan Tepas Halpitapura

Regol Danapratapa berada di sebelah selatan pelataran Srimanganti yang merupakan pintu masuk ke Kedhaton yang merupakan ruangan utama di keraton Yogyakarta.

Kedhaton

Kedhaton merupakan area utama dari keraton Yogyakarta. Pada area ini terdapat dua bangunan utama yaitu Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayeksa. Bangsal Kencana merupakan bangunan yang digunakan untuk menyelenggarakan upacara-upacara penting, sedangkan Gedhong Prabayeksa digunakan untuk menyimpan pusaka-pusaka utama Keraton Yogyakarta. Kedua bangunan ini merupakan bangunan yang dianggap paling sakral.  

Ada beberapa bangunan yang ada di Plataran Kedhaton yaitu:

  • Bangsal Manis
  • Bangsal Mandhalasana
  • Bangsal Kotak
  • Gedhong Jene
  • Gedhong Trajutrisna
  • Gedhong Purwaretna
  • Gedhong Sedahan
  • Gedhong Patehan
  • Gedhong Gangsa
  • Gedhong Sarangbaya
  • Gedhong Kantor Parentah Hageng
  • Gedhong Danartapura
  • Gedhong Kantor Widyabudaya
  • Kasatriyan
  • Museum HB IX
  • Museum Batik
  • Museum Keramik dan Kristal
  • Museum Lukisan
  • Kaputren
  • Masjid Panepen
  • Kraton Kilen

Beberap a bangunan tersebut ada yang merupakan bangunan yang sifatnya privasi, artinya hanya sultan dan keluarga yang boleh memasuki. Regol penghubung yang ada di Plataran Kedhaton dengan bagian berikutnya yaitu pelataran Kemagangan bernama Regol Kemagangan.

Kemagangan

Bangsal Kemagangan, Panti Pareden dan Bangsal Pacaosan ada di pelataran Kemagangan ini. Bangsal Kemagangan digunakan untuk pementasan wayang kulit maupun beberapa kegiatan keraton lainnya. Terdapat Panti Pareden yang berfungsi sebagai tempat pembuatan gunungan untuk upacara Garebeg yang lokasinya disisi barat dan timur.

Bangsal Pacaosan digunakan sebagai tempat penjagaan untuk menjaga keamanan. Sedangkan pintu masuk ke pelataran selanjutnya adalah Regol Gadhung Mlathi yang menghubungkan Plataran Kemagangan dengan Kamandungan Kidul.

Kamandungan Kidul

Bangsal Kamandungan yang merupaakan bangsal tertua dan Bangsal Pacaosan berada di pelataran bangsal Kamandungan.Bangsal kamandungan merupakan tempat tinggal Sri Sultan Hamengku Buwono I pada saat perang melawan VOC. Bangsal ini diboyong oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I dari Desa Karangnongko, Sragen atau yang dahulu bernama Sukowati.

f:id:amuzakki:20200615154750j:plain

Sitihinggil Kidul

Sitihinggil Kidul dahulu berfungsi sebagai tempat raja menyaksikan latihan para prajurit sebelum upacara Garebeg. Sebagaimana yang ada di utara, sitihinggil memiliki makna tempat yang lebih tinggi dari sekitarnya.