Baca Berita dan Informasi Terkini Berbagai Hal

Kumpulan Berbagai Macam Berita ataupun Artikel yang Bermanfaat untuk Anda Baca dan Nimati

Tradisi Lebaran Topat di Lombok

Bulan Syawal adalah bulan dimana pada awal bulan digunakan untuk peringatan hari raya Idul Fitri dan di hari-hari setelah perayaan Idul Fitri akan padat dengan berbagai acara Syawalan dan rangkaian acara lain di tiap daerah. Tetapi di sebagian masyarakat Indonesia ada beberapa ritual adat yang selalu di laksanakan setelah suasana Idul Fitri selesai seperti Grebeg Syawal.

Jika di Jogja yang terkenal dengan Gudeg pawon Jogja nya ada Grebeg Syawal di Lombok memiliki tradisi sendiri yaitu Lebaran Topat. Lebaran topat biasanya di laksanakan sepekan setelah hari raya Idul Fitri. Inti dari Lebaran topat adalah perayaan setelah selesainya puasa sunah selama enam hari.

Lebaran topat ini juga menggunakan ikon lebaran makanan khas nusantara yaitu ketupat. Selain itu makanan khas lombok yang bercitarasa pedas seperti ayam pelalah juga dihidangkan. Ketupat dalam bahasa sasak disebut topat itulah mengapa tradisi lebaran setelah puasa sunnah Syawal ini dinamakan lebaran topat atau lebaran ketupat, pada adat Jawa ada yang mengatakan Kupatan.

Ritual Lebaran Topat

Ada beberapa agenda yang dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Lombok pada saat perayaan Lebaran Topat. Ritual ini sudah dilaksanakan secara rutin dari tahun ke tahun. Apa saja agendanya?

f:id:amuzakki:20191209161315j:plain

1. Ziarah ke pemakaman

Lebaran topat diawali dengan kegiatan dari masyarakat Lombok yang pergi ke pemakaman untuk mendoakan anggota keluarga ataupun leluhur penyebar agama Islam di Lombok yang telah wafat. Agenda ini dimulai sejak pagi, para peziarah sudah memadati lokasi pemakaman untu berziarah. Seperti makam Bintaro dan makam Loang Baloq, makam makam leluhur lainnya juga di jejali para warga masyarakat yang akan berziarah.

Masyarakat saat berziarah akan berebutan mencuci kepala mereka dengan air yang telah disediakan di pemakaman dengan mengharap berkah selain juga dilakukan doa. Ada juga tradisi ngurisan yaitu tradisi mencukur rambut kepala bayi dengan keyakinan akan menjadikan bayi menjadi anak yang sukses ketika dewasa dan menjadi anak yang sholeh atau sholihah.

2. Rekreasi bersama keluarga

Setelah acara di pemakaman selesai pada Lebaran Topat masyarakat pulau Lombok berbondong bondong menuju destinasi wisata di Pulau Lombok terutama pantai untuk rekreasi. Masyarakat dengan beserta segenap keluarganya mengunjungi pantai dengan membawa bekal ketupat dari rumah dan makanan khas Lombok lainnya.

Maka pada hari perayaan Lebaran Topat suasana pantai akan sangat ramai di penuhi oleh pengunjung wisatawan lokal. Pantai Lombok Senggigi adalah yang menjadi primadona meskipun pantai- pantai dengan tempat makan berpemandangan indah di Lombok juga ramai dikunjungi wisatawan. Jika menginginkan kunjungan ke pantai dengan suasana sepi sebaiknya menghindari waktu waktu perayaan seperti ini.

Para warga masyarakat menuju pantai dengan beragam kendaraan mulai dari kendaraan tradisional seperti kerta kuda khas Lombok yakni Cidomo, kendaraan roda dua sampai mobil baik mobil pribadi atau yang disewa dari jasa sewa mobil di Lombok.

3. Tradisi perang topat

Ritual budaya ini dimulai sejak berakhirnya penguasaan kerajaan Hindu bali atas masyarakat Lombok. Acara Perang Topat ini diselenggarakan di pura Lingsar Lombok Barat dan acara dilakukan rutin tiap tahun. Dan tradisi perang topat ini telah dilaksanakan secara turun-temurun.

Dua kelompok massa akan saling melempar ketupat. Ritual ini dilaksanakan pada sore hari menjelang matahari terbenam. Waktu penanda dimulainya perang adalah setelah rontoknya bunga dari pohon waru.

Acara perang ini melibatkan dua kelompok pemeluk agama yakni Hindu dan Islam. Dengan menggunakan pakaian khas Bali, pemeluk hindu akan berkumpul dengan masyarakat muslim Sasak yang menggunakan pakaian adat Suku sasak.

Masyarakat muslim Sasak dan Hindu Bali berkumpul dan menyelenggarakan acara secara bersama-sama. Dimulai dengan mengelilingkan sesaji berupa buah-buahan dan hasil bumi kemudian sesajen di simpan di Pura Kemalik.

f:id:amuzakki:20191209161411j:plain

Setelah prosesi itu selesai maka di mulailah peperangan dengan saling melempar ketupat tersebut. Meskipun kesannya seperti tawuran tetapi acara ini penuh kebersamaan dan berlangsung dengan tertib.

Demikian ulasan mengenai perayaan adat Lebaran Topat di Lombok. Adanya lebaran topatdan juga perang topat memberikan gambaran kepada kita bahwa Indonesia meskipun beragam suku dan agama mampu hidup berdampingan dengan ruun. Jangan lupa membaca artikel lainnya tentang software edit video pada blog ini. Terimakasih.